Kamis, Mei 08, 2014

Cinta... -part 4-




“Sejak kudengar tentang dunia Cinta, kumanfaatkan hidupku, hatiku dan mataku di jalan ini. Aku pernah berpikir bahwa cinta dan yang dicintai itu berbeda. Kini aku mengerti bahwa keduanya sama”


“Jika kau terlalu sibuk melihat masa lalumu, atau bahkan cemas terhadap kehidupan masa mendatang, kau tidak akan melihat-Nya. Dan jika kau melupakan-Nya,...hidup ini tak layak kau jalani...”


Cinta
Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, 
Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. 
Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih yang abadi. 
Dia adalah orang yang Saya cintai, dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna. 
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. 
Dia adalah dia dan dia dan mereka adalah dia. 
Ini adalah sebuah rahasia, jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.



“Kekasih adalah segalanya, pecinta hanya sebuah tabir. 
Kekasih hidup abadi, pecinta hanyalah benda mati. 
Jika cinta meninggalkan perlindungan yang kuat, 
pecinta akan ditinggalkan seperti burung yang tanpa sayap. 
Bagaimana aku akan terjaga dan sadar jika tak disertai cahaya Kekasih. 
Cinta menghendaki firman ini disampaikan. 
Jika kita menemukan cermin hati yang kusam karat ini tidak terhapus dari wajahnya”


Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.


Begitulah caranya!

Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepada-Nya!
Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
karena Tuhan, dengan rahmat-Nya
akan tetap menerima mata uang palsumu!

Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.

Begitulah caranya!

Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayolah datang, dan datanglah lagi!

Karena Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepada-Ku,
karena Aku-lah jalan itu.”
- Jalaluddin Rumi